Kisahku Yang Telah Usang
Di pinggir telaga, aku seperti menghanyutkan perahu kertas, dari puisinya yang usang, berharap cintaku juga lenyap...
Di antara peluk angin dan tikam hujan, aku terpaku menyesali cinta, mengapa harus secepat ini kuakhiri...
Dulu dia yang rajin meminta agar aku tak menangis, kini justru dia yang rajin membuat hatiku menangis...
Langit menjatuhkan tangis berkepanjangan, banjir beribu rasa di dada, termasuk cinta kita yang tak pernah jelas kisahnya...
Sesekali ingin kuletakkan hati dan luka ini, di laci lemari dan kukunci mati, tak kan kujenguk lagi, hingga waktu yang entah kapan kan bertepi...
Hati ini ingin kembali kepadamu, namun sama halnya dengan membiarkan luka luka baru bertumbuh setiap waktu...
Airmata, berpuisilah di dadaku, tuangkan apa saja tentang luka dan kesedihan...
Labels:
Alone
Tulisan Galau
-
If you remember the prayer in each pulse , I'll remember you as the eternal light , in this heart , in the memory... ...
-
Your poetry is beautiful, painted without sorrow , gushing from the heart , full of love ... You're poem is beautiful , wr...
-
Sayang... Semoga pejam mata ini mengarahkan jiwamu ke dalam mimpiku, Rentang sayap rinduku, siap menyambutmu... Ingin menuntaskan ri...
-
Mungkin suatu hari nanti akan ada senja kita. Saat aku dan kamu menikmati senja bersama di bawah langit yg memerah... Rinduku terhenti...
0 comments:
Post a Comment